Dorisman Junaedi (46), honorer Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Bengkulu, mengadukan nasibnya ke DPRD setempat, kemarin. Pasalnya, sejak Januari lalu hingga Mei, ia belum juga menerima gaji.
Junaedi menuturkan, ia sangat terpukul dengan musibah yang dia alami selama ini.
Derita tak gajian selama lima bulan makin dirasakan karena berujung pada keretakan rumah tangga. Junaedi mengungkapkan dia sering ribut dengan istrinya sejak tak lagi menerima gaji. Ini lantaran istrinya tak percaya.
Justru Junaedi dikira kerap ke kafe menghabiskan uang gaji tanpa disetor ke istri. Anaknya pun kena imbasnya. Belum juga gajian membuat Junaedi tak bisa membayar uang sekolah anaknya. Akhirnya tunggakan semakin banyak.
BACA JUGA: Selfie Saat Salat Tarawih Bisa Lunturkan Pahala di Bulan Puasa? 'Share ya Biar Sadar'
Junaedi menuturkan, awal mula persoalan yang dialami dirinya tidak mendapatkan Surat Perintah Tugas (SPT) dan gaji lima ketika pertengahan Maret lalu dirinya yang sedang bekerja mengatur lalu lintas bersama Polantas Bengkulu. Tepatnya di belakang Kantor RRI Padang Jati.
Saat itu ada mobil Yaris merah melintas yang diketahui merupakan istri ajudan walikota berinisial Hr. Wanita itu melintas jalanan yang tidak boleh dilewati satu arah. Kemudian Polantas pun mengeluarkan tilang untuk istri ajudan walikota tersebut.
“Saya waktu itu baru tahu kalau dia (istri ajudan walikota) ketika teman saya bilang. Setelah beberapa menit, datanglah mobil Innova warna putih BD 1 A yang keluar ajudan itu. Saat itu menanyakan itu dengan kami dengan nada terlihat emosi. Sejak kejadian itu, saat pembagian gaji rapel pada awal April lalu, barulah saya tahu kalau SPT dan gaji saya belum keluar,” cerita Junaedi dengan mata berkaca-kaca.
0 komentar
Posting Komentar